Surga dalam Hidup Sehari-hari

Renungan hari Senin, 2 Desember 2024.

Teman-teman muda yang terkasih,

Dalam Injil hari ini (Mat. 8: 5-11), kita membaca tentang seorang perwira Romawi yang datang kepada Yesus dengan iman yang luar biasa. Ia memohon penyembuhan untuk hambanya yang sakit, dan dengan rendah hati mengatakan, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuhan di dalam rumahku, tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku akan sembuh.” Yesus mengagumi iman perwira ini, meskipun ia bukan orang Yahudi, dan bersabda bahwa iman seperti ini membuka jalan menuju Kerajaan Surga.

Di minggu pertama Adven, tema harapan adalah kata kunci permenungan kita. Kita dipanggil untuk meneladani iman perwira yang tidak hanya percaya pada mukjizat Yesus, tetapi juga mengandalkan-Nya sepenuh hati. Harapan yang kita renungkan bukanlah harapan kosong, melainkan kepastian bahwa Tuhan yang kita nantikan akan datang membawa keselamatan.

Menaruh harapan pada Tuhan mencakup dimensi holistik, yakni dari persoalan sederhana hingga moment krusial dalam hidup kita. Santo Yohanes Bosco adalah teladan nyata dalam menghidupi harapan kristiani. Dalam karya kerasulannya di oratori, ia memberikan kepada anak-anak terlantar bukan hanya kehangatan dan perlindungan, tetapi juga iman, pendidikan, dan keterampilan hidup yang membentuk mereka untuk masa depan yang lebih baik. Ia mengajarkan kepada anak-anaknya bahwa relasi dengan Tuhan tidak hanya melulu ketika pergi ke gereja, tetapi dalam setiap tarikan nafas dan usaha harian untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Don Bosco menanamkan dalam hati anak-anaknya keyakinan akan kebahagiaan kekal di surga. Bahwa semua orang bisa menjadi kudus dengan melakukan tugas biasa dengan sebaik-baiknya!

Melalui kehidupan sehari-hari seperti belajar, bermain, bekerja, dan berdoa, Don Bosco menunjukkan bahwa surga bukanlah impian yang jauh, tetapi sesuatu yang kita persiapkan dengan setia dalam tugas sehari-hari. Di masa Adven, ini menjadi panggilan bagi kita untuk melihat makna yang lebih besar dalam setiap tindakan kita dan menyadari bahwa dalam kesederhanaanlah Tuhan hadir.

Kita dipanggil untuk menjadi pembawa harapan:

  1. Dengan memberikan semangat dalam tugas sehari-hari, meskipun terlihat kecil.
  2. Dengan membimbing orang muda untuk menemukan Tuhan dalam setiap aspek hidup mereka.
  3. Dengan membantu mereka menemukan arah hidup melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan yang bermakna.

 Doa Penutup

Tuhan Yesus, Engkau adalah harapan kami. Dalam masa Adven ini, ajarilah kami untuk memiliki iman seperti perwira yang percaya penuh pada kuasa-Mu. Semoga kami, seperti Santo Yohanes Bosco, mampu menanamkan harapan dalam hati setiap orang muda yang kami dampingi, dengan mengajarkan mereka untuk menghidupi iman dan kasih-Mu di tengah kehidupan sehari-hari. Amin.

 

By: Bruder Bojes, SDB

Please Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *